EMPIRIS (PERSPEKTIF ILSM DAN BARAT)

EMPIRIS (PERSPEKTIF ILSM DAN BARAT)


A.Pengantar
Sumber pengetahuan dalam diri manusia itu banyak sekali. Salah satu paham yang memaparkan tentang sumber pengetahuan adalah paham empirisme. Empirisme merupakan paham yang mencoba memaparkan dan menjelaskan bahwa sumber pengetahuan manusia itu adalah pengalaman.
Paham empirisme telah banyak didiskusikan oleh orang-orang di bangku perkuiahan. Banyak yang menyatakan bahwa suatu penelitian itu harus didasarkan atas data empiris, namun menurut penulis dengan data empiris saja penelitian tidak cukup dan harus juga berdasarkan rasionalisme logis. Tuhan telah menciptakan akal bagi manusia sehingga membedakannya dengan makhluk-makhluk yang lain. Akal harus difungsikan dalam suatu penelitian agar pembaca memiliki gambaran yang kuat untuk menerima hasil kajian ilmiah dari peneliti yang akan dijadikan sebagai pengetahuan.
Tokoh-tokoh pakar filsafat yang mengembangkan paham empirisme diantaranya Francis Bacon, Thomas Hobbes, John Locke, George Berkeley, dan David Hume. Paham empirisme banyak juga menuai sanggahan dari orang-orang rasionalis karena mengesampingkan akal dalam penelitian. Sehingga dapat dikatakan bahwa paham rasionalisme ini merupakan lawan dari paham empirisme.
B.Empirisme
Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.
Kata empirisme menurut Amsal Bakhtiar berasal dari kata Yunani empereikos yang berarti pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan dari pengalaman inderawi. Hal ini dapat dilihat bila memperhatikan pertanyaan seperti: “Bagaimana orang mengetahui es itu dingin?” Seorang empiris akan mengatakan, “Karena saya merasakan hal itu dan karena seorang ilmuan telah merasakan seperti itu”. Dalam pernyataan tersebut ada tiga unsur yang perlu, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek), dan cara dia mengetahui bahwa es itu dingin. Bagaimana dia mengetahui es itu dingin? Dengan menyentuh langsung lewat alat peraba.dengan kata lain, seorang empiris akan mengatakan bahwa pengetahuan itu diperoleh lewat pengalaman-pengalaman inderawi yang sesuai.
empiris adalah  eksperimen dan pemahaman ilmiah, dan  tidak menggunakan atau mempercayai gagasan apapun selama belum ditetapkan dengan eksperimen dan dibuktikan dengan secara empiric.  dan berpaling kepada kebenaran- kebenaran dan pengetahuan yang diserap dalam lapangan eksperimen.

C. Islam dan Teori Empiris
Metode empiris atau eksperimental yang sejak abad 17 M. hingga kini begitu diagungkan dalam tradisi keilmuan di Barat, bukanlah barang asing dan seolah tak dikenal sama sekali dalam tradisi ulama klasik kita.
Teori empirisme dipelopori oleh John Locke yang berpendapat bahwa perkembangan anak tergantung dari pengalamannya, sedangkan bawaan tidak penting. John Locke merintis aliran baru yang dikenal "Tabula Rasa" yang beranggapan bahwa anak terlahir di dunia bagaikan kertas putih. Istilah lain dari empirisme adalah enviromentalisme, sebab aliran ini menekankan pengalaman empiris yang berupa rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan (environment)
empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada faktor lingkungan sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali.
Asumsi psikologis yang mendasari aliran ini adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan netral, tidak memiliki pembawaan apapun. Ia bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja yang dikehendaki. Teori ini terkenal dengan teori tabula rasa dengan tokohnya John Locke.
D. Perspektif Islam Terhadap Aliran Empirisme
Firman Allah dalam surat An-Nahl 78,
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidaklah kamu mengetahui sesuatu apapun dan Ia menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati”. (An-Nahl 78). Firman Allah di atas menjadi petunjuk bahwa kita harus melakukan usaha pendidikan, sebab dengan potensi pendengaran, penglihatan, dan hati, manusia bisa dididik. Dalam Surat Al-‘Alaq : 3 – 4 dinyatakan oleh Allah sebagai berikut:
Artinya: “Bacalah, dan Tuhan-Mu yang Maha Mulia yang mengajar kamu dengan kalam (pena); dia mengajar manusia dengan sesuatu yang tidak ia ketahui”. Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa manusia tanpa melalui belajar, niscaya tidak akan mengetahui segala sesuatu yang ia butuhkan bagi kelangsungan hidupnya di dunia dan akhirat. Pengetahuan manusia akan berkembang jika diperoleh melalui proses belajar mengajar yang diawali dengan kemampuan menulis dengan pena dan membaca dalam arti luas, yaitu tidak hanya dengan membaca tulisan melainkan juga membaca segala yang tersirat di dalam ciptaan Allah. Fitrah sebagai faktor pembawa sejak lahir manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan luar dirinya, bahkan ia tak akan dapat berkembang sama sekali bila tanpa adanya pengaruh dari lingkungan itu. Sedang lingkungan itu sendiri juga dapat diubah bila tidak favorable (tidak menyenangkan karena tidak sesuai dengan cita-cita manusia). Dari interpretasi tentang fitrah di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun fitrah itu dapat dipengruhi oleh lingkungan, namun kondisi fitrah tersebut tidaklah netral terhadap pengaruh dari luar. Potensi yang terkandung di dalamnya secara dinamis mengadakan reaksi atau responsi (jawaban) terhadap pengaruh tersebut.
Jika kita mempercayai paham John Lock sebagai dalil bahwa jiwa anak sejak lahir berada dalam keadaan suci bersih bagaikan meja lilin (tabula rasa) yang secara pasif menerima pengaruh dari lingkungan eksternal, berarti kita tidak menghargai banih-benih potensial manusia yang dapat dikembang-tumbuhkan melalui pengaruh pendidikan. Sikap demikian akan membawa pikiran kita ke arah paham Empirisme dalam pendidikan yaitu paham yang memandang bahwa pengaruh lingkungan eksternal termasuk pendidikan merupakan satu-satunya pembentuk dan penentu perkembangan hidup manusia.
Benih dan unsur-unsur metode ini pernah dipraktekan secara serius oleh ilmuwan muslim pada berbagai disiplin ilmu alam: seperti kimia, astronomi, optik, dll. Namun, jujur kita akui, sistematisir metode ini baru dilakukan pada abad ke-17 M. ditangan Francis Bacon (w.1620 M.) melalui karya monumentalnya: Novum Organum.
Ahli kimia, Jabir bin Hayan (w. 160 H.), misalnya, dengan metode empirisnya mampu merumuskan unsur dan ciri-ciri zat serta reaksi-reaksi yang bisa menyebabkan timbulnya zat-zat baru. Metode yang sama, juga diterapkan ar-Razi (w. 311 H.), Ibnu Sina (w. 3479 H.) dan Ibnu al-Haitsyam (w. 1038) dalam bidang kedokteran. Buku kedokteran Ibnu Sina dan ar-Razi bahkan bertahan sebagai buku diktat pada sejumlah universitas top di Eropa hingga abad pencerahan Eropa. kita juga punya al-Biruni (w. 440 H.) dalam ilmu astronomi. Nama-nama  tadi adalah sedikit dari sekian banyak ilmuwan muslim yang menggunakan metode empiris dalam penelitiannya. Penuturan tadi, ditengah keterpurukan umat Islam dewasa ini, tentu saja tidak karena terjebak pada romantisisme-negatif sejarah keemasan Islam. Kita sadar sepenuhnya  keagungan  sejarah tak mewariskan apapun pada generasi selanjutnya kecuali suri teladan. Kalimat  terakhir inilah ingin kita garisbawahi. Dan yuk  kita bangkit kembali yuuk! Kita bisa!
Hanya saja perlu diingat bahwa metode empiris bukanlah satu-satunya metode yang biasa dipraktekan dan dijadikan tolak ukur kajian keilmuan ulama klasik. Masih banyak metode lain, selain metode empiris, yang juga sama-sama bisa mengantarkan kita pada kebenaran dan keyakinan objektif.
E.Kesimplan
Dari yang telah diuraikan diatas tadi menunjukkan bahwa empirisme itu ialah suatu aliran yang dimana meraka hanya mengedepankan  sumber pengetahuan itu hanya berasal dari pengalaman semata , yang dimana dalam perspektip islam pegetahuan itu dadangnya bukan  hanya dari pengalam semata, perlu diingan teori empiris bukan satu-satunya metode bias di gunakan

   

Comments

Popular posts from this blog

download Celemony Melodyne 4 Studio CRACK Full download free

SCR Screen Recorder Pro v1.0.6 Build 522 Beta Cracked APK

Downlaod Software AVG Free Edition 2016.0.7.7497 Terbaru

Download DriverDoc License Key Plus Crack Full Version Free Download Download free

Free Download Mozilla Firefox 45.0 Final Update Terbaru 2016